PEMAHAMAN DASAR MANAJEMEN ASET

Pada saat ini, Indonesia sedang gencar-gencarnya dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Tujuannya adalah agar Indonesia bisa merangkak menjadi negara maju di mata dunia. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut nyatanya sangat sulit dilakukan. Banyak permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi salah satunya adalah permasalahan aset.

Permasalahan aset di Indonesia biasanya diakibatkan karena pengelolaan aset yang tidak baik. Akibatnya, banyak aset di Indonesia yang tidak dipergunakan dengan semestinya atau salah dipergunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kita sebagai Warga Negara Indonesia harus bisa memahami cara mengelola aset secara baik dan benar agar turut serta membantu dalam mewujudkan mimpi Indonesia menjadi negara maju. Namun sebelumnya kita harus mengetahui apa itu manajemen dan apa itu aset. Oke, mari kita bahas satu persatu.

I. Definisi Manajemen

Kita sebagai manusia tidak akan lepas dari yang namanya manajemen. Karena tanpa kita sadari kita setiap hari bertindak sebagai manajer untuk mengelola kehidupan kita sehari-hari. Pada dasarnya, definisi manajemen yang sering kita dengar adalah mengatur/mengelola sesuatu. Namun untuk lebih jelasnya, berikut akan saya paparkan beberapa definisi manajemen dari beberapa ahli.

1) Manajemen menurut George R. Terry (dalam Sugiama, 2010)

“management is a distinct process consisting of planning, organizing, leading, controlling, utilizing in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objective.”

      2) Manajemen menurut Handoko (2010:6)

“manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.”

Dari kedua definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni dalam planning/perencanaan, organizing/pengorganisasian, leading/pengarahan, dan controlling/pengawasan. Dikatakan ilmu karena manajemen sebagai ilmu pengetahuan yang terdiri dari teori-teori dan prinsip-prinsip yang sangat tergantung pada orang yang menjalakannya (manajer). Dikatakan seni karena manajemen merupakan suatu cara seorang manajer dalam mencapai suatu tujuan.

 

II. Definisi Aset

Istilah aset kerap kali kita dengarkan atau kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun apakah kalian mengetahui apa definisi dari aset tersebut? Jika belum, selanjutnya kita akan membahas definisi dari aset.

Aset berasal dari istilah asset (Bahasa Inggris) yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah “kekayaan”. (Sugiama, 2013: Hal.15).

Menurut Sugiama, 2013: Hal.15, aset dibagi dalam beberapa perspektif dan sudut pandang, diantaranya:

1) Aset berdasarkan perspektif ekonomi,

2) Aset berdasarkan sudut ekonomi ,

        - Nilai ekonomi (economic value), 

        - Nilai komersial (commercial value), dan

        - Nilai tukar (exchange value)

3) Aset berdasarkan perspektif akuntansi 

 Menurut Hidayat (2011), pengertian aset (aktiva) adalah benda, baik itu benda yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible), bergerak ataupun tidak bergerak. Keseluruhan dalam hal tersebut mencakup dalam kekayaan yang disebut aktiva atau aset dari suatu instansi, organisasi, badan usaha ataupun dari individu perorangan.

III. Definisi Manajamen Aset

Setelah kita mengetahui definisi manajemen dan definisi aset, selanjutnya kita akan membahas definisi manajemen aset. Nah, manajemen aset sendiri sebenarnya mencakup dua kata, yaitu “manajemen” dan “aset”. Lalu apakah kalian mengetahui definisi dari manajemen aset itu sendiri? Berikut akan saya paparkan definisi manajemen aset menurut beberapa ahli.

1) Gima Sugiama (2013)

Menurut Gima Sugiama (2013), Manajemen aset adalah ilmu dan seni memandu pengelolaan kekayaan yang mencakup proses merencakan kebutuhan aset, mendapatkan, mengiventarisasi, melakukan legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan atau menghapuskan hingga mengallihkan aset secara efektif dan efisien.

2) Dolli D. Siregar (2004)

Menurut Dolli D. Siregar (2004), Manajemen aset adalah suatu profesi atau keahlian yang belum sepenuhnya berkembang atau populer di lingkungan pemerintahan atau juga disatuan kerja atau instansi.

3) Danylo dan Lamer (1999)

Menurut Danylo dan Lamer (1999), Manajemen aset adalah metodologi untuk secara efisien serta adil mengalokasikan sumber daya diantara tujuan dan sasaran yang valid serta bersaing.

 

IV. Tujuan Manajemen Aset

Selanjutnya kita akan membahas tentang tujuan dari manajemen aset. Tentunya ilmu manajemen aset mempunyai tujuannya tersendiri. Dan disini kita akan membahas tujuan dari manajemen aset tersebut.

Secara umum tujuan manajemen aset adalah untuk pengambilan keputusan yang tepat agar aset yang dikelola berfungsi secara efektif dan efisien. (Sugiama, 2013: Hal.16)

Menurut Sugiama, 2013: Hal.16, Efektif adalah pencapaian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektif dalam pengelolaan aset berarti aset yang dikelola dapat mencapai tujuan yang diharapkan organisasi bersangkutan, misal mencapai kinerja tertinggi dalam pelayanan pelanggan.

Didalam Sugiama, 2013: Hal 16 juga menjelaskan bahwa, efisien berarti menggunakan sumber daya serendah mungkin untuk mendapat hasil (output) yang tinggi. Dalam manajamen aset efisiensi yang senantiasa melekat dalam setiap tahap pengelolaan aset terutama upaya mencapai efisiensi yang tinggi dalam menggunakan waktu, tenaga, dan biaya.

Nah, tujuan inti dari manajemen aset itu sendiri adalah agar mampu

1) Meminimisasi biaya selama umur aset bersangkutan (to minimize the whole life cost of assets),

2) Dapat menghasilkan laba maksimum (profit maximum), dan

3) Dapat mencapai penggunaan serta pemanfaatan aset secara optimum (optimizing the utilization of assets)

(Sugiama, 2013: Hal.17)

 

V. Jenis Aset

Setelah mengetahui tujuan dari manajemen aset, selanjutnya kita akan membahas jenis-jenis aset. Jenis aset ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu menurut wujudnya dan menurut fungsinya.

1) Menurut wujudnya

a.   Aset berwujud atau tangible assets adalah kekayaan yang dapat dimanifestasikan secara fisik dengan menggunakan panca indera (Sugiama, 2013: Hal. 24). Artinya, aset berwujud adalah aset yang biasa kita lihat sehari-hari. Contohnya seperti: (1)lahan, (2)bangunan, (3)infrastruktur, (4)kendaraan, (5)peralatan dan perlengkapan kantor, dan (6)peralatan dan perlengkapan pabrik.

b. Aset tidak berwujud atau intangible assets adalah kekayaan yang manifestasinya tidak berwujud secara fisik yakni tidak dapat disentuh, dilihat, atau tidak bisa diujur secara fisik, namun dapat diidentifikasi sebagai kekayaan secara terpisah, dan kekayaan ini memberikan manfaat serta memiliki nilai tertentu secara ekonomi sebagai hasil dari proses usaha atau melalui waktu (Sugiama, 2013: Hal.25). Contohnya seperti: (1)hak cipta atau copyright, (2)hak paten sebuah produk, (3)hak atas usaha, (4)nama baik atau goodwill, dan (5)hak merek dagang

      2) Menurut tujuan

a.     Aset untuk tujuan komersial.

-  Aset ini dibangun untuk tujuan komersial seperti mencari laba (Sugiama, 2013: Hal.26). Contohnya seperti: Jalan tol, hotel, mall, restoran, dll

b.     Aset untuk tujuan non komersial

-       Aset ini dibangun untuk tujuan non komersial seperti aset pemerintah untuk pelayanan public (Sugiama, 2013: Hal.26). Contohnya seperti: Jalan raya, jembatan, bendungan, taman, dll

 

VI. Siklus Aset

Selanjutnya kita akan membahas siklus aset. Siklus aset merupakan sebuah siklus dari perencaan kebutuhan aset sampe penghapusan aset. Berikut adalah siklusnya.




(sumber: Sugiama, 2017)

Menurut Sugiama (2017) siklus pengelolaan aset adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan kebutuhan aset

    - Pada tahap awal ini perencanaan dilakukan untuk merencanakan suatu aset yang dilakukan oleh suatu organisasi.

2) Pengadaan aset

    - Pada tahap ini, serangkaian kegiatan dilakukan untuk memperoleh aset yang dilakukan oleh organisasi.

3) Inventarisasi aset

    - Proses pencatatan dimana aset yang telah dibeli dicatat sebagai pemilik organisasi dan organisasi memiliki hak atas aset yang bersangkutan.

4) Aspek Legal Aset

    - Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap aset yang bersangkutan mulai dari sisi kepemilikan, hak, dan hukum yang berlaku.

5) Penilaian Aset

    - Pada tahap ini dilakukan kegiatan penilaian yang bertujuan untuk menilai aset yang bersangkutan dari segi ekonomi suatu properti apakah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

6) Pengoperasian Aset

    - Pada tahap ini, semua pekerjaan dan upaya dilakukan untuk membangun atau mengembangkan aset yang ada dan membuatnya berguna berdasarkan tujuan.

7) Pemeliharan Aset

  - Tahap ini dilakukan apabila aset yang bersangkutan dirasa kurang efektif dan efisien untuk dikembangkan, kemudian dilakukan pembaharuan yang prosesnya dimulai kembali dari proses awal yaitu tahap perencanaan.

8) Penghapusan atau Pembaharuan Aset

    - Pada tahap ini, kita dapat memilih dua opsi, penghapusan aset dan pembaharuan aset. Penghapusan aset merupakan tahapan yang dilakukan jika aset tersebut sudah tidak dapat dipertahankan lagi. Pembaharuan aset merupakan tahap merupakan tahapan yang dilakukan jika aset tersebut masih bisa dipertahankan dan akhirnya diperbaharui kembali.

9) Pengalihan atau Pemusnahan Aset

    - Pada tahap ini, pengalihan aset melalui penjualan, hibah, penyertaan modal, atau pelepasan aset.

Siklus aset merupakan komponen ilmu yang sangat penting untuk dipahami karena siklus ini akan berguna dalam mengelola berbagai aset baik aset yang berskala kecil (laptop, hp, kendaraan pribadi, dll) sampai aset yang berskala besar (bangunan, jembatan, jalan, dll)

 

VII. Fungsi Manajemen Aset

Setelah mengetahui tentang siklus aset, selanjutnya kita akan masuk ke fungsi manajemen aset. Menurut Sugiama (2017) fungsi manajemen aset secara umum ada 9, yaitu:

1) Merencanakan kebutuhan aset,

2) Mengadakan kebutuhan aset, 

3) Menginventarisasi aset,

4) Mengaudit dan melengkapi aspek legal aset,

5) Menilai aset,

6) Mengoperasikan aset,

7) Memelihara aset,

8) Menghapuskan aset, dan

9) Mengalihkan atau memusnahkan aset.

 

VIII. Contoh Aset

Contoh-contoh aset sebetulnya ada banyak, seperti real estate (hotel, mall, apartement,dll), plant & production (pabrik), mobile asset (kendaraan, dll), infrastruktur (transportasi, pengairan, dll), dan teknologi informasi (SIMA). Namun disini saya akan menunjukkan salah satu contoh aset yaitu real estate.

Contoh Real Estate:

Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA)

  

(Sumber: Ragil Argaprana Komara, 2020)

                 

  

 

 (Sumber: Ragil Argaprana Komara, 2020)

 

  

 

(Sumber: Ragil Argaprana Komara, 2020)

 


(Sumber: Ragil Argaprana Komara, 2020)


Referensi:

Sugiama, A. Gima. 2013. Manajemen Aset Pariwisata. Bandung: Guardaya Intimarta

Davyxavier, Mario. 2018. "Definisi Manajemen Aset". Definisi Manajemen Aset (mdavyxavier15.blogspot.com)

Alya, Risma. 2019. "Siklus Manajemen Aset". SIKLUS MANAJEMEN ASET ~ Asset Management (rismaalyaa.blogspot.com)

Seputar Pengetahuan.  2019. "Pengertian Manajemen Aset, Menurut Ahli, Tujuan, dan Siklusnya". √ Pengertian Manajemen Aset, Menurut Ahli, Tujuan dan Siklusnya (seputarpengetahuan.co.id)

Saldi, Arianna. 2019. "What is Management Asset". Manajemen Aset (ariannassaldi.blogspot.com)


Komentar